JAKARTA - Setiap bulan, perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) selalu menjadi perhatian masyarakat. Bukan tanpa alasan, fluktuasi harga ini langsung berimbas pada biaya transportasi, logistik, hingga kebutuhan sehari-hari. Memasuki September 2025, Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga BBM, khususnya untuk jenis nonsubsidi. Beberapa produk mengalami penurunan harga, sementara sebagian lainnya tetap atau bahkan naik di beberapa wilayah.
Informasi resmi ini dapat diakses melalui laman mypertamina.id, yang menampilkan detail harga di seluruh provinsi Indonesia. Seperti biasa, konsumen diminta untuk cermat memperhatikan perubahan yang berlaku, sebab harga di tiap daerah bisa berbeda sesuai dengan kebijakan distribusi dan kondisi pasar.
Pertamax Masih Stabil, Ada Sedikit Perubahan di Sumatera
- Baca Juga Daftar Tarif Listrik PLN September 2025
Pertamax, salah satu jenis BBM yang paling banyak dipakai masyarakat menengah, pada umumnya tidak mengalami perubahan harga. Di sebagian besar wilayah, harga masih dibanderol Rp 12.500 per liter, sama seperti bulan sebelumnya. Namun, terdapat pengecualian di beberapa daerah.
Di Sumatera Barat, harga Pertamax justru naik menjadi Rp 12.800 per liter, sedangkan di Bengkulu, konsumen sedikit lega karena harga turun dari Rp 12.800 menjadi Rp 12.500 per liter. Fluktuasi ini menunjukkan bahwa meski Pertamax relatif stabil secara nasional, faktor regional tetap memberi pengaruh.
Pertamax Turbo dan Dexlite Kompak Turun
Kabar baik datang dari produk Pertamax Turbo yang harganya seragam turun di seluruh wilayah Indonesia. Di kawasan timur seperti Sulawesi, Gorontalo, Maluku, dan Papua, penurunan tercatat sebesar Rp 100, menjadikan harga barunya Rp 13.400 per liter.
Hal serupa terjadi pada Dexlite yang juga mengalami penurunan hampir di seluruh wilayah. Misalnya, di Sulawesi harga kini berada di kisaran Rp 13.900 per liter. Kendati demikian, tidak semua daerah mengikuti tren serupa. Di Kalimantan Selatan, harga Dexlite justru naik ke Rp 14.200 per liter.
Pertamax Green 95 Lebih Terjangkau
Produk baru Pertamax Green 95 yang beberapa waktu lalu diluncurkan Pertamina juga ikut terkoreksi harganya. Kini di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, Pertamax Green dijual Rp 13.000 per liter. Penurunan ini memberi alternatif tambahan bagi masyarakat yang mencari BBM dengan kualitas tinggi namun harga relatif lebih terjangkau dibanding produk premium lain.
Pertamina Dex: Stabil di Beberapa Daerah, Naik di Papua Barat
Untuk Pertamina Dex, terjadi dinamika yang beragam. Sebagian besar wilayah mencatatkan penurunan harga, namun Sumatera Selatan masih mempertahankan harga lama di angka Rp 14.450 per liter. Sementara itu, Papua Barat justru mengalami kenaikan dari Rp 13.950 menjadi Rp 14.150 per liter. Kondisi ini menegaskan bahwa faktor distribusi di wilayah timur Indonesia masih menjadi tantangan tersendiri.
BBM Subsidi Tetap Sama
Meski banyak jenis BBM nonsubsidi mengalami perubahan, kabar melegakan datang dari produk subsidi. Harga Pertalite tetap Rp 10.000 per liter, sedangkan Biosolar subsidi bertahan di Rp 6.800 per liter di seluruh Indonesia. Stabilnya harga BBM subsidi ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat sekaligus menahan laju inflasi di tengah dinamika harga energi global.
Detail Harga BBM di Seluruh Provinsi
Untuk memudahkan masyarakat, Pertamina merilis daftar harga lengkap per provinsi. Dari Aceh hingga Papua Barat Daya, setiap jenis BBM nonsubsidi ditetapkan dengan angka yang spesifik.
Sebagai contoh, di Aceh, harga Pertamax berada di Rp 12.500 per liter, Pertamax Turbo Rp 13.400, Dexlite Rp 13.900, dan Pertamina Dex Rp 14.150. Sementara itu, wilayah Free Trade Zone (FTZ) seperti Sabang dan Batam memiliki harga lebih murah karena skema perdagangan bebas.
Di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan sebagian besar wilayah Jawa lainnya, harga Pertamax ditetapkan Rp 12.200 per liter, Pertamax Turbo Rp 13.100, Pertamax Green 95 Rp 13.000, Dexlite Rp 13.600, dan Pertamina Dex Rp 13.850. Angka ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan daerah-daerah di Sumatera atau Kalimantan.
Di sisi lain, provinsi seperti Kalimantan Selatan dan Sumatera Barat menjadi contoh daerah dengan harga lebih tinggi. Hal ini menggambarkan perbedaan biaya logistik dan faktor regional yang membuat harga di luar Jawa kerap lebih mahal.
Konsumen Diminta Bijak
Dengan adanya perubahan harga yang terjadi secara rutin, konsumen diimbau untuk selalu memperbarui informasi melalui kanal resmi Pertamina. Selain situs mypertamina.id, masyarakat juga dapat mengecek harga terkini melalui aplikasi MyPertamina yang praktis digunakan.
Selain itu, kebijakan barcode MyPertamina untuk pembelian Pertalite dan Biosolar subsidi masih berlaku. Masyarakat disarankan segera melakukan pendaftaran agar transaksi lebih mudah dan sesuai aturan.
Dinamika Harga Energi yang Perlu Diantisipasi
Penyesuaian harga BBM bulan ini sekali lagi menegaskan bahwa dinamika energi global maupun domestik selalu berimbas pada harga jual di SPBU. Penurunan pada beberapa jenis BBM memberi angin segar, namun kenaikan di sejumlah daerah tetap menjadi catatan.
Ke depan, konsumen perlu menyadari bahwa harga BBM tidak hanya dipengaruhi oleh harga minyak dunia, tetapi juga faktor distribusi, logistik, dan kebijakan pemerintah. Dengan informasi yang tepat dan sikap bijak dalam konsumsi energi, masyarakat dapat lebih siap menghadapi setiap perubahan.